Sabtu (24/9) telah dilaksanakan workshop peningkatan kompetensi dosen STIT Syekh Burhanuddin Pariaman. Kegiatan berlangsung di ruang pertemuan kampus dan dihadiri oleh dosen yang akan mengajar di semester ganjil tahun akademik 2022-2023. 


Kegiatan yang dibuka langsung oleh Ketua STIT Syekh Burhanuddin Pariaman, Dr. Neni Triana, M.A. dan dihadiri oleh Wakil Ketua Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Heri Surikno, M.A., Wakil Ketua Bidang Perencanaan, Administrasi dan Keuangan, Dr. Roni Faslah, M.A dan Wakil Ketua Bidang Kemahasiawaan, Kerjasama dan Alumni, Misbah Laila, M. Pd. 


Neni Triana dalam sambutannya menyampaikan bahwa ke depan tantangan perguruan tinggi semakin berat, apalagi perguruan tinggi swasta dengan segala keterbatasannya. 


"Kita mesti menguapayakan perbaikan pada semua aspek kelembagaan agar kita bisa berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan kampus lai" terang, Neni. 


Oleh karena itu, menurut Neni, kehadiran dosen merupakan salah satu unsur untuk mewujudkannya, sebab di tangan dan karya dosen-dosen terletak gambaran kualitas perguruan tinggi. 


"Perubahan regulasi yang menempatkan perguruan tinggi swasta punya tanggung jawab yang sama dengan perguruan tinggi negeri dalam hal pemenuhan standarisasi kampus, mengharuskan dosen mesti lebih bergiat untuk menyesuaikan diri dengan itu" pungkas Neni. 


Kegiatan workshop yang dilaksanakan sehari penuh di ruangan pertemuan STIT Syekh Burhanuddin Pariaman tersebut diawali dengan evaluasi pembelajaran pada semester sebelumnya. 


Kepala Lembaga Penjamin Mutu STIT SB Pariaman, Syahminal, S.E., M.M. menyebutkan bahwa evaluasi ini penting sekali dilakukan untuk melihat penilaian mahasiswa terhadap kinerja dosen dan pelayanan pegawai dalam menjalankan tugasnya masing-masing. 


"Hasilnya menjadi pertimbangan penting bagi pimpinan untuk mengambil kebijakan tindaklanjut untuk perbaikan semua aspek di kampus" ujar Syahminal. 


Sesi kedua, materi disampaikan oleh Kepala PD DIKTI, Abdul Kadir, S. Pd.I., M. Pd. Dalam paparannya Abdul Kadir menjelaskan bahwa pengelolaan data perguruan tinggi sangat erat kaitannya dengan dosen sebab aspek-aspek pendataan dalam beberapa hal menyangkut dengan tugas dosen. 


"Silabus, RPS semua mata kuliah, karya dosen dalam bidang penelitian yang dapat diakses secara online, baik di google, sinta maupun scopus adalah data mutlak yang wajib diupload setiap sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung" papar Kadir. 


Konsekuensinya, menurut Kadir, apabila berbagai aspek itu tidak terpenuhi, maka akan berdampak pada hasil pemantauan akreditasi institusi yang ujungnya tidak bagus bagi institusi. Oleh karena itu, kepatuhan akan regulasi dan ketaatan pada masa tenggat waktu upload data mesti dimiliki oleh semua pihak, terutama dosen. 


Sesi terakhir diisi dengan materi pengembangan rencana pembelajaran semester (RPS). Bertindak sebagai narasumber Wakil Ketua Bidang Akademik dan Kelembagaan, Heri Surikno. Dalam paparannya, Heri menyampaikan bahwa RPS untuk semester ganjil ini berpedoman pada sistematika RPS Merdeka Belajar Kampus Merdeka. 


"ke depan, akreditasi prodi PIAUD dan PAI sedang menunggu. Oleh karena itu, kesiapan bukti kinerja dosen masing-masing prodi mesti disamakan dari sekarang agar akreditasi unggul dapat diperoleh" papar Heri. 


Kegiatan workshop ini ditutup dengan pembagian tugas mengajar pada semester ganjil tahun akademik 2022-2023 yang dipandu oleh Ketua Prodi PAI Saparia Fitriani dan Plt Ketua Prodi PIAUD, Misbah Laila. (soe)